Hewan Apa Saja Yang Bertelur Dan Beranak
Cangkang atau Lapisan Pelindung pada Telur
Telur yang dihasilkan oleh hewan ovipar dilindungi oleh lapisan pelindung, seperti cangkang keras pada telur burung, reptil, dan beberapa amfibi, atau lapisan lunak pada telur ikan. Cangkang ini berfungsi untuk melindungi embrio dari ancaman fisik, suhu ekstrem, dan ancaman predator.
Ikan Betta atau Ikan Cupang
Hewan berikutnya yang berkembang biak dengan cara bertelur adalah ikan cupang atau ikan betta. Banyak sekali orang yang memelihara ikan cupang karena cocok untuk penghias rumah.
Adapun bentuk dari telur ikan cupang biasanya menyerupai buih dan dapat kamu temukan di dalam tanaman air. Sedangkan telur dari ikan betta hanya membutuhkan waktu penetasan selama 3 hari.
Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan jenis ovipar berikutnya adalah kupu-kupu.
Kupu-kupu merupakan hewan yang cantik dan banyak ditemukan di taman dekat bunga. Ternyata, hewan cantik tersebut berkembang biak dengan cara bertelur.
Mungkin kamu pernah menemukan ulat pada dedaunan dan itulah yang disebut dengan telur kupu-kupu.
Kupu-kupu sendiri masuk ke dalam jenis hewan arthropoda atau serangga dan kupu-kupu dewasa biasanya akan menetaskan telurnya di permukaan daun.
Kemudian telur tersebut berubah menjadi larva. Lalu larva tersebut akan mulai mengalami perubahan menjadi kepompong sebelumnya akhirnya menjadi kupu-kupu kecil.
Setelah itu, kupu-kupu kecil akan berubah menjadi kupu-kupu dewasa.
Contoh hewan yang berkembag biak dengan cara bertelur melahirkan adalah dalam kategori ovipar adalah buaya. Hewan yang memiliki gigi tajam ini termasuk ke jenis hewan bertelur.
Buaya juga sama seperti katak yaitu hewan amfibi yang bisa hidup di dua tempat. Proses bertelurnya adalah buaya betina dewasa akan mencari tempat kemudian menggali sebuah lubang.
Kemudian buaya betina akan menetaskan telurnya dan melindungi anak-anaknya tersebut. Ada buaya yang bisa mengeluarkan telur sebanyak 95 buah.
Ada juga spesies buaya lain yang hanya bisa mengeluarkan sebanyak 7 buah telur. Sedangkan lama waktu penetasan dari telur buaya adalah membutuhkan waktu selama 80 hari.
Jumlah Telur yang Dihasilkan
Hewan ovipar cenderung menghasilkan jumlah telur yang banyak dalam satu kali bertelur, dibandingkan dengan hewan vivipar yang hanya melahirkan beberapa anak. Sebagai contoh, ikan dan serangga bisa menghasilkan ratusan atau bahkan ribuan telur sekaligus untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup keturunan mereka.
Ciri-Ciri Hewan yang Bertelur
Hewan yang bertelur, atau yang dikenal sebagai ovipar, memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari hewan yang melahirkan (vivipar). Meskipun terdapat banyak variasi dalam cara bertelur antar spesies, ada beberapa ciri umum yang dapat dijumpai pada hewan-hewan ovipar. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama dari hewan yang bertelur:
Cangkang atau Lapisan Pelindung pada Telur
Telur yang dihasilkan oleh hewan ovipar dilindungi oleh lapisan pelindung, seperti cangkang keras pada telur burung, reptil, dan beberapa amfibi, atau lapisan lunak pada telur ikan. Cangkang ini berfungsi untuk melindungi embrio dari ancaman fisik, suhu ekstrem, dan ancaman predator.
Pembuahan Telur (Internal atau Eksternal)
Pembuahan pada hewan ovipar bisa terjadi secara internal, di dalam tubuh betina (seperti pada burung dan reptil), atau secara eksternal, di luar tubuh betina (seperti pada ikan dan amfibi). Pada pembuahan eksternal, telur dan sperma dilepaskan ke lingkungan, dan pembuahan terjadi di luar tubuh.
Sumber foto: pexels.com
Penanganan Embrio di Dalam Telur
Pada beberapa spesies, perkembangan embrio dalam telur berlangsung secara mandiri tanpa bantuan dari induk, seperti pada banyak ikan dan amfibi. Namun, pada burung dan reptil, perkembangan embrio lebih lama dan sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal, seperti suhu udara atau tanah tempat telur disimpan.
Hewan yang bertelur memiliki ciri-ciri khas yang membantu mereka dalam proses reproduksi dan menjaga kelangsungan hidup keturunan mereka. Keberagaman dalam cara bertelur ini menunjukkan bagaimana adaptasi dan evolusi membantu hewan ovipar berkembang sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan spesies mereka.
Pada bab buku ini dipaparkan materi berbasis aktivitas yang perlu pemahaman siswa mengenai metode ilmiah, bertujuan supaya siswa dapat memiliki sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu yang tinggi, berpikir kritis, analitis, terbuka, jujur, tekun, bertanggung jawab, dan sebagainya. Hal ini sejalan dengan tujuan pembentukan profil pelajar Pancasila. Materi dan aktivitas yang disajikan menuntun siswa untuk berpikir dan bekerja melalui proses saintifik sehingga pada akhirnya dapat diaplikasikan oleh siswa untuk memecahkan permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber foto: pexels.com
Hewan ovipar mencakup berbagai spesies dari berbagai kelompok taksonomi yang berkembang biak dengan cara bertelur. Ada banyak jenis hewan yang termasuk dalam kelompok ovipar, mulai dari ikan, amfibi, reptil, burung, hingga mamalia tertentu. Berikut adalah beberapa jenis hewan ovipar yang paling dikenal:
Ikan merupakan kelompok hewan ovipar yang sangat banyak jumlahnya dan memiliki beragam spesies yang berkembang biak dengan bertelur. Sebagian besar ikan, terutama yang hidup di perairan tawar dan laut, melepaskan telur mereka ke dalam air, di mana pembuahan terjadi secara eksternal. Beberapa spesies ikan seperti salmon dan lele meletakkan ribuan telur dalam satu kali bertelur. Telur ikan biasanya dilindungi oleh lapisan pelindung dan menetas setelah beberapa waktu tergantung pada suhu air.
Amfibi seperti katak, salamander, dan newt juga termasuk dalam kelompok hewan ovipar. Mereka bertelur di air, dan telur mereka biasanya dilindungi oleh lapisan transparan. Pembuahan pada amfibi sering kali terjadi secara eksternal, di mana betina melepaskan telur di air, dan jantan menyebarkan sperma di atas telur tersebut. Telur amfibi berkembang menjadi larva (seperti berudu pada katak) yang kemudian akan berkembang menjadi individu dewasa setelah melalui proses metamorfosis.
Banyak reptil, termasuk ular, kura-kura, buaya, dan kadal, adalah hewan ovipar. Reptil bertelur di darat atau di tempat yang aman seperti pasir, tanah, atau lubang. Telur reptil memiliki cangkang keras yang melindungi embrio di dalamnya dari kerusakan fisik dan kehilangan kelembaban. Setelah bertelur, banyak reptil tidak mengurus telur mereka lebih lanjut, meskipun beberapa, seperti buaya, mengerami telur mereka untuk menjaga agar tetap hangat hingga menetas.
Semua spesies burung adalah ovipar, yang berarti mereka berkembang biak dengan bertelur. Burung bertelur di sarang, dan telur mereka biasanya dilindungi oleh cangkang keras. Pembuahan terjadi di dalam tubuh betina, dan setelah itu telur akan dierami oleh induk betina atau jantan (tergantung spesies) hingga menetas. Telur burung dapat bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan warna, tergantung pada spesiesnya, dan anak burung yang menetas akan dirawat oleh orang tua mereka setelah kelahiran.
Pengertian Hewan Ovipar
Ovipar adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan cara reproduksi hewan yang berkembang biak dengan bertelur. Dalam proses ini, betina menghasilkan telur yang mengandung embrio, dan setelah pembuahan, telur tersebut akan berkembang di luar tubuh induk hingga menetas menjadi individu baru. Pada hewan ovipar, pembuahan dapat terjadi baik di dalam tubuh betina (pembuahan internal) maupun di luar tubuhnya (pembuahan eksternal), tergantung pada spesiesnya.
Pada dasarnya, cara reproduksi ovipar memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Salah satu kelebihannya adalah hewan betina tidak perlu membawa embrio dalam tubuhnya, sehingga memungkinkan mereka untuk bertelur dalam jumlah banyak. Namun, kelemahannya adalah telur yang dibiarkan di luar tubuh lebih rentan terhadap predator dan kondisi lingkungan yang tidak stabil. Meskipun demikian, evolusi telah menciptakan berbagai strategi untuk melindungi telur-telur tersebut, sehingga proses reproduksi ovipar tetap menjadi salah satu cara bertahan hidup yang efektif di dunia hewan.
Proses Reproduksi dengan Telur
Hewan ovipar berkembang biak dengan menghasilkan telur yang mengandung embrio, yang akan menetas dan berkembang menjadi individu baru di luar tubuh induk. Pembuahan telur bisa terjadi di dalam tubuh betina (pembuahan internal) atau di luar tubuh betina (pembuahan eksternal), tergantung pada spesiesnya.
Pembuahan Telur (Internal atau Eksternal)
Pembuahan pada hewan ovipar bisa terjadi secara internal, di dalam tubuh betina (seperti pada burung dan reptil), atau secara eksternal, di luar tubuh betina (seperti pada ikan dan amfibi). Pada pembuahan eksternal, telur dan sperma dilepaskan ke lingkungan, dan pembuahan terjadi di luar tubuh.
Sumber foto: pexels.com