Volatilitas Adalah Saham

Volatilitas Adalah Saham

Volatilitas harga

Merupakan volatilitas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor khusus yang dapat mengubah penawaran dan permintaan. Adapun faktor yang dimaksud seperti musim, cuaca, dan emosi trader akibat berbagai situasi politik, konflik, dan sebagainya.

Volatilitas harga dalam saham adalah perubahan harga yang fluktuatif dari waktu ke waktu. Volatilitas ini memengaruhi seberapa besar pergerakan harga saham dalam jangka waktu tertentu. Mari kita eksplorasi secara mendalam apa itu volatilitas saham dan dampaknya, dengan fokus khusus pada pasar saham Indonesia.

Pengertian Volatilitas Harga Saham

Volatilitas harga saham menggambarkan seberapa besar perubahan harga saham dari nilai rata-rata dalam suatu periode. Volatilitas tinggi menunjukkan fluktuasi harga yang signifikan, sementara volatilitas rendah menunjukkan stabilitas harga. Penyebab terjadinya volatilitas harga saham ini yaitu oleh faktor-faktor eksternal seperti berita ekonomi, peristiwa politik, kinerja perusahaan, atau faktor internal seperti sentimen pasar.

Dampak Volatilitas Harga Saham

Volatilitas harga saham memiliki dampak yang signifikan pada investor dan pasar saham, di antaranya yaitu:

Faktor-faktor yang Memengaruhi Volatilitas Harga dalam Saham

Trading volume atau volume perdagangan adalah salah satu faktor utama yang memengaruhi volatilitas harga saham. Peningkatan volume perdagangan yang terjadi di pada suatu saham cenderung meningkatkan volatilitas harga saham tersebut.

Ukuran perusahaan juga dapat memengaruhi volatilitas. Perusahaan besar dengan kapitalisasi pasar yang tinggi cenderung memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan kecil, hal ini dikarenakan perusahaan tersebut lebih likuid dan kondisi keuangannya lebih stabil.

Ketidakpastian ekonomi akibat inflasi yang tinggi dapat meningkatkan volatilitas harga saham. Ketika hal tersebut terjadi, investor akan terdorong untuk berbondong-bondong menjual saham yang dimiliki dan menyebabkan harga saham turun lebih dalam.

Faktor-faktor keuangan seperti Return On Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) juga dapat memengaruhi volatilitas harga saham. ROE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam menggunakan ekuitasnya untuk menghasilkan keuntungan dan mencerminkan kinerja perusahaan tersebut bagus, sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada investor dan memperkecil potensi volatilitas harga saham.

Perusahaan dengan Dividend Payout Ratio yang tinggi memiliki potensi volatilitas harga saham yang lebih rendah karena dividen yang diberikan stabil, sehingga investor merasa lebih nyaman untuk mempertahankan suatu saham dan tidak menjualnya bahkan di dalam situasi pasar yang bergejolak sekalipun.

Kamu dapat melihat nilai dan data fundamental suatu saham secara mudah melalui POEMS ID dengan cara:

Volatilitas Harga Saham di Indonesia

Di Indonesia, volatilitas harga saham adalah bagian tak terhindarkan dari pasar saham. Faktor-faktor seperti perkembangan ekonomi, perubahan kebijakan pemerintah, dan sentimen pasar global berkontribusi pada volatilitas pasar saham di Indonesia. Studi kasus saham saham tertentu di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang volatilitas di tingkat lokal.

Contoh Indikator Volatilitas Harga Saham

Beberapa indikator yang biasanya digunakan untuk mengukur volatilitas harga saham antara lain:

Rata rata Pergerakan Harian (Average Daily Range/ADR)

Indikator ini mengukur seberapa besar fluktuasi harga harian saham selama periode tertentu. Contohnya, jika saham ABCD memiliki ADR sebesar 3%, maka harga saham bisa berfluktuasi hingga 3% dalam satu hari.

Indeks Volatilitas (Volatility Index/VIX)

VIX mengukur volatilitas pasar secara keseluruhan dan sering digunakan sebagai indikator global. Sebagai contoh, jika VIX mencapai nilai 30, maka hal itu menunjukkan tingkat volatilitas yang tinggi di dalam pasar.

Bollinger Bands adalah indikator teknis yang menggunakan deviasi standar untuk mengukur volatilitas harga saham. Jika jarak antara Bollinger Bands Upper dan Lower melebar, maka itu menunjukkan volatilitas yang semakin meningkat.

Setelah mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi volatilitas harga saham tersebut diharapkan dapat membantu kamu lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi dan tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak tertentu. Jika kamu masih bingung dan membutuhkan edukasi lebih lanjut, ikuti kelas edukasi saham yang rutin diadakan oleh Tim Phillip Sekuritas Indonesia setiap minggunya. Segera cek info jadwal kelas edukasi melalui menu Online Seminar di POEMS ID atau cek media sosial @TalkToPhillip.

“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”

Penulis: Sonia Simak Editor: M. Rizki Aidil

Baca artikel lainnya: Mengenal Psikologi Trading: Cara Mengurangi Risiko Trading Saham Ini Saatnya Memberi Mahar Pakai Saham untuk Pasangan Praktis! Cara Analisis Saham Menggunakan Fibonacci Ratio Revenge Trading: Alasan Kamu Sulit Cuan di Pasar Saham

Volatilitas adalah hal yang lazim terjadi pada setiap aktivitas saham di lantai bursa, baik saham blue chip hingga saham jenis lainnya. Semua saham tersebut bisa saja mengalami dampak dari volatilitas sehingga Smart People yang masih belajar saham pemula harus senantiasa memperhatikan hal tersebut.

Secara umum dapat diketahui kalau volatilitas adalah besaran jarak naik turunnya harga saham ataupun valas. Apabila volatilitas tinggi, artinya harga suatu saham naik sangat tinggi dengan cepat, kemudian turun dengan cepat pula. Hal ini kemudian memunculkan selisih yang sangat besar antara harga terendah dan tertinggi dalam suatu waktu.

Di pasar saham, volatilitas seringkali diasosiasikan dengan sebuah perubahan besar yang terjadi di kedua arah. Misalnya ketika indeks saham mengalami kenaikan atau penurunan lebih dari satu persen dalam periode waktu yang singkat, maka pasar saham tersebut dikatakan sedang volatil alias mengalami volatilitas.

Biasanya, volatil tidaknya suatu saham dihitung berdasarkan pertimbangan harga di masa lalu alias perhitungan secara historis. Sering kali, penghitungan dilakukan dengan varian dan deviasi standar alias akar kuadrat dari varian.

Jika Smart People bertransaksi saham untuk mendapatkan imbal hasil dalam waktu singkat, maka saham dengan volatilitas tinggi akan lebih berpotensi mengalami kenaikan harga meskipun risikonya juga lebih tinggi dengan memperkirakan data historis dan perdagangan.

Namun jika bertransaksi dengan valas, besar kecilnya valas dapat berubah-ubah sehingga mempengaruhi risiko pada mata uang tertentu. Semakin tinggi volatilitas nya, maka semakin banyak imbal hasilnya.

Ada sejumlah jenis volatilitas yang sebaiknya Smart People ketahui, terutama jika sedang belajar saham pemula. Berikut jenis-jenis volatilitas yang dimaksud.

Volatilitas pasar

Adalah harga yang berubah cepat pada semua pasar, mulai dari saham, komoditas, hingga valas (valuta asing). Tidak jarang, semakin tinggi volatilitas pasar akan semakin berisiko juga sebuah investasi.

Faktor Penyebab Volatilitas

Volatilitas disebabkan oleh beberapa faktor, berikut beberapa faktor utama yang menyebabkan volatilitas:

Mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor ini adalah penting bagi investor dan pelaku pasar untuk dapat mengantisipasi dan mengelola risiko volatilitas, serta untuk membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi.

Selanjutnya, mari kita bahas lebih lanjut tentang berbagai jenis volatilitas. Berikut beberapa jenis volatilitas yang penting untuk Anda pahami:

Volatilitas saham adalah ukuran dari fluktuasi harga saham dalam suatu periode waktu tertentu. Saham dengan volatilitas tinggi cenderung memiliki fluktuasi harga yang besar, sering kali dengan perubahan harga yang signifikan dalam waktu singkat. Di sisi lain, saham dengan volatilitas rendah cenderung menunjukkan stabilitas harga yang lebih besar, dengan fluktuasi yang relatif kecil.

Dalam menyusun portofolio investasi, penting untuk memahami volatilitas saham dan bagaimana itu dapat mempengaruhi tujuan investasi dan toleransi risiko. Dengan memperhitungkan faktor-faktor ini, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan dapat memaksimalkan potensi keuntungan sambil mengelola risiko dengan lebih baik.

Analisis volatilitas adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk memahami dan menilai tingkat risiko investasi. Dengan memanfaatkan berbagai teknik, analisis ini bertujuan untuk memodelkan dan memprediksi fluktuasi harga di masa depan berdasarkan data historis dan kondisi pasar saat ini. Beberapa teknik yang umum digunakan dalam analisis volatilitas termasuk:

Indeks volatilitas adalah indikator yang mengukur volatilitas pasar. Indeks volatilitas yang paling terkenal adalah VIX (Chicago Board Options Exchange Volatility Index), yang mengukur volatilitas pasar saham Amerika Serikat.

Melalui analisis volatilitas, investor dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang risiko investasi yang terkait dengan aset tertentu atau pasar secara keseluruhan. Ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan merencanakan strategi manajemen risiko yang efektif.

Memahami volatilitas dan risiko investasi sangatlah penting untuk menjadi investor yang sukses. Di EKUID, kami menyadari betapa pentingnya memahami volatilitas dan kami berkomitmen untuk memberikan kesempatan investasi alternatif yang aman dan menguntungkan bagi para investor.

Dengan platform securities crowdfunding, investor dapat dengan mudah berinvestasi di berbagai sektor potensial dan UMKM yang menjanjikan. Dengan potensi return investasi hingga 15%, EKUID adalah pilihan yang ideal untuk diversifikasi portofolio Anda.

Jadi, jangan biarkan volatilitas menghalangi Anda untuk mencapai tujuan keuangan Anda.

Pengertian volatilitas mungkin masih terdengar asing bagi sebagian besar orang, khususnya bagi mereka yang baru terjun di dunia investasi. Volatilitas merupakan istilah yang digunakan dalam berbagai bidang, termasuk dalam dunia investasi dan pasar keuangan. Namun, apa sebenarnya pengertian volatilitas dalam konteks ini? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), volatilitas berarti kemampuan suatu bahan untuk berubah menjadi gas. Sedangkan dalam dunia investasi, volatilitas memiliki arti yang berbeda. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan volatilitas sebagai tingkat fluktuasi harga aset, nilai tukar, suku bunga, indeks, atau variabel keuangan lain dalam periode waktu tertentu. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga memiliki definisi yang serupa, yaitu mengartikan volatilitas sebagai tingkat variasi dari pergerakan harga dalam suatu periode waktu. Namun, jika diambil kesimpulannya, volatilitas dapat diartikan sebagai ukuran yang menggambarkan sejauh mana harga aset keuangan berfluktuasi dalam periode waktu tertentu. Semakin tinggi volatilitas suatu aset, maka semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung oleh investor. Oleh karena itu, pemahaman terhadap volatilitas sangat penting dalam dunia investasi.

Pengumuman Kerjasama

Faktor lain yang menjadi penyebab volatilitas adalah adanya pengumuman kerja sama, baik penggabungan atau merger, akuisisi, atau diversifikasi yang nantinya akan memengaruhi jumlah kekayaan perusahaan terkait.

Penyebab Volatilitas Saham

Ada beberapa faktor yang menyebabkan volatilitas saham seperti:

Apple Terus Berinovasi

Jobs akhirnya kembali memimpin Apple pada 1997. Di bawah tangan dinginnya, Apple sukses meluncurkan produk ikonik seperti iMac dan iBook yang mulai diperkenalkan pada 1998 dan 1999.

Kemudian, pada 2001, perusahaan juga mengumumkan tiga terobosan yang berperan penting pada posisinya sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Yakni peluncuran Mac OS X, dibukanya gerai resmi Apple yakni Apple Store, dan peluncuran iPod.

Lalu, di tahun 2007 Jobs pun mengubah nama Apple Computer Inc. menjadi Apple Inc. Inilah tahun di mana iPhone, salah satu produk paling diunggulan oleh Apple diluncurkan secara perdana. Konon, iPhone pertama laris manis sebanyak 270.000 unit dalam 30 jam saja!

Sayang, Jobs mengundurkan diri sebagai CEO pada 2011. Tongkat estafet kepemimpinan Apple pun kemudian digenggam oleh Tim Cook.

Namun, bukan berarti inovasi Apple pun berhenti. Malahan, di bawah komando Cook, Apple berhasil meluncurkan jam tangan canggih Apple Watch dan headset nirkabel Airpods. Bahkan, Apple juga merambah bisnis jasa pembayaran melalui Apple Pay.

Diversifikasikan Portofoliomu dengan Investasi Emas Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!

Mulai Investasimu, Cari Tahu Apa Itu Koreksi sebagai Dasar bagi Pemula

Investasi Aman, Konsep Investasi ala Benjamin Graham

Apa Itu Kapitalisasi Pasar?

Ajaib.co.id – Lot saham adalah sesuatu yang harus dipahami para pemula yang ingin mulai berinvestasi saham. Istilah lot saham akan sering muncul dan menjadi patokan sebelum melakukan investasi agar bisa mendapatkan keuntungan maksimal.

Investasi saham memang tengah populer belakangan sebagai salah satu investasi pilihan anak muda. Stigma investasi saham yang hanya bisa dilakukan orang tua perlahan memudar dengan banyaknya pilihan dan kemudahan dalam investasi saham.

Istilah-istilah teknis yang kerap membingungkan, seperti lot saham juga bisa dipelajari dengan mudah berkat banyaknya artikel yang bisa dibaca daring.

Redaksi Ajaib merangkum pengertian lot saham sebagai panduan bagi para pemula agar makin yakin dengan investasi yang kamu lakukan.

Lot saham adalah satuan resmi yang ditetapkan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kegiatan jual atau beli saham. Satuan ini memiliki prinsip yang sama dengan istilah kilo untuk berat atau km/jam untuk kecepatan.

1 Lot = 100 lembar saham

Aturan transaksi saham sebuah perusahaan adalah minimal 1 lot. Berikut ilustrasi yang bisa jadi gambaran kamu untuk memahami istilah lot saham.

Misalnya harga saham Bank BCA (BBCA) hari ini adalah Rp28.000. Jika kamu ingin membeli saham BCA sebesar 1 lot, berapa uang yang harus kamu siapkan?

Rp28.000 x 1 lot x 100 lembar = Rp2.800.000

Ya, kamu harus menyiapkan minimum Rp2.800.000 untuk melakukan pembelian saham BBCA. Harga ini bisa berubah-ubah dengan berbagai faktor penyebab.

Namun, saham BBCA adalah salah satu saham blue chip, istilah untuk saham emiten unggulan yang dipandang tangguh menghadapi berbagai kondisi perekonomian dan situasi pasar.

Aturan mengenai lot saham ini adalah hasil perubahan sejak 6 Januari 2014. Sebelumnya 1 lot saham ditetapkan untuk 500 lembar saham. Perubahan ini dilakukan dengan tujuan agar makin banyak investor individual yang mau melakukan investasi saham di Indonesia.

Coba bayangkan jika aturan 1 lot saham adalah 500 lembar saham. Dana yang harus dikeluarkan untuk membeli 1 lot saham BBCA adalah Rp28.000 x 1 lot x 500 lembar = Rp14.000.000.

Angka itu tentunya jadi nominal yang relatif besar untuk investor pemula.

Ukuran Volatilitas Lainnya

Salah satu ukuran volatilitas relatif dari saham tertentu ke pasar adalah beta (β). Beta mendekati volatilitas keseluruhan dari pengembalian keamanan terhadap pengembalian patokan yang relevan (biasanya S&P 500 digunakan).

Misalnya, saham dengan nilai beta 1,1 secara historis berpindah 110% untuk setiap 100% pergerakan dalam benchmark, berdasarkan tingkat harga. Sebaliknya, saham dengan beta 0,9 secara historis bergerak 90% untuk setiap 100% pergerakan dalam indeks yang mendasarinya.

Gejolak pasar juga dapat dilihat melalui VIX atau Indeks Volatilitas. VIX dibuat oleh Chicago Board Options Exchange sebagai ukuran untuk mengukur volatilitas yang diharapkan selama 30 hari dari pasar saham AS yang berasal dari harga kuotasi waktu nyata dari opsi beli dan jual S&P 500.

Ini secara efektif merupakan ukuran taruhan masa depan yang dibuat oleh investor dan trader terhadap arah pasar atau sekuritas individu. Pembacaan tinggi pada VIX menyiratkan pasar yang berisiko.

Variabel dalam formula harga opsi yang menunjukkan sejauh mana pengembalian aset yang mendasarinya akan berfluktuasi antara sekarang dan kedaluwarsa.

Volatilitas, yang dinyatakan sebagai koefisien persentase dalam rumus penetapan harga opsi, muncul dari aktivitas perdagangan harian. Bagaimana volatilitas diukur akan mempengaruhi nilai koefisien yang digunakan.

Kinerja Perusahaan

Tidak hanya dari sektor-sektor saja, volatilitas juga bisa terjadi dari kegiatan masing-masing perusahaan. Dengan kata lain, volatilitas dapat terjadi pada perusahaan tertentu, tergantung kondisi perusahaan tersebut. Misalnya, peluncuran produk baru mendapat hasil baik, peningkatan pendapatan perusahaan, dan sebagainya. Selain itu, berita-berita positif membuat kepercayaan investor meningkat, lalu ketika banyak yang membeli saham perusahaan tersebut, harganya pun ikut meningkat. Sebaliknya, jika ada berita atau isu negatif perusahaan maka akan menurunkan harga sahamnya.